Berikut adalah berbagai resiko yang dapat ditimbulkan akibat meminum minuman bersoda :
Menyebabkan kerapuhan pada tulang.
Kandungan asam fosfor dalam minuman soda yang menimbulkan sensasi kesegaran atau gelembung-gelembung udara ternyata dapat mengerogoti tulang. Jika minuman soda terus menerus dikonsumsi, maka semakin lama tulang akan makin rapuh dan berbentuk seperti pori-pori yang bolong-bolong.
Melemahkan otot serta tulang.
Dengan mengkonsumsi soda lebih dari 2 liter per hari bisa menyebabkan kadar kalium dalam darah menjadi turun drastis. Jika tubuh kekurangan kalium, efek yang dirasakan adalah tubuh merasa lemah, pusing dan dapat menyebabkan atrofi otot (tak mampu mengangkat beban atau geraknya jadi terbatas).
Menyebabkan insomnia, tekanan darah tinggi dan detak jantung yang tidak beraturan (merupakan efek dari kafein yang dikandung oleh minuman bersoda).
Dengan telah mengetahui berbagai resiko bahaya yang ditimbulkan di atas sebaiknya kita menghindari minum-minuman bersoda secara terus menerus dan memperbanyak mengkonsumsi air putih.
Soda tidak punya nilai gizi selain kandungan kalori dan gulanya yang tinggi.
- Jadi tidak heran jika kebanyakan penyuka soda akan mengalami kenaikan berat badan dan cenderung obesitas. Tak ada kandungan nutrisi atau mineral di dalamnya, melainkan hanya gula dan kafein. Akibat kandungan kalori yang bisa mencapai 225 kalori dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Dalam setiap 1,057 liter minuman soda mengandung 225 kalori dan 39 gram gula.
- Minuman soda yang dikonsumsi secara terus menerus juga bisa menimbulkan risiko kesehatan lain seperti diabetes tipe 2 akibat kandungan gulanya yang tinggi, memberikan efek dari kafein yang dikandung seperti insomnia, tekanan darah tinggi dan detak jantung yang tidak beraturan.
Soda bersifat diuretik yang meningkatkan produksi urine
Sifat diuretik ini membuat air di dalam tubuh lebih banyak yang keluar melalui urine, jika tak diimbangi dengan minum air putih bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan atau dehidrasi.
Kandungan asam fosfor dalam minuman soda yang menimbulkan sensasi kesegaran atau gelembung-gelembung udara ternyata dapat mengerogoti tulang.
Jika minuman soda terus menerus dikonsumsi, maka semakin lama tulang akan makin rapuh dan berbentuk seperti pori-pori yang bolong-bolong. Kepadatan tulang yang berkurang akan memicu risiko radang sendi dan osteoporosis.
Kandungan asam soda bisa merusak gigi
Minuman soda bisa merusak gigi karena mengandung kadar gula yang tinggi. Komponen asam soda memiliki efek merusak pada email gigi dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
Minum soda dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan erosi pada lapisan lambung yang mengakibatkan perut sering mulas, bergas dan masalah pencernaan lainnya.
Kandungan Natrium pada pada soda tidak baik untuk kesehatan jantung. Bukti dari studi penelitian ini menunjukkan bahwa terlalu banyak minum soda dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati juga.
Menghentikan kebiasaan minum soda memang tidak mudah karena kafein yang tinggi membuat ketagihan. Tapi ada beberapa cara berikut yang bisa dilakukan:
1. Mengurangi secara bertahap
Mulailah mengurangi secara bertahap, jika setiap hari minum soda mulailah dalam satu minggu hanya minum soda 5 hari, minggu depannya 4 hari. Lakukan selama 6 minggu hingga dalam satu minggu Anda tak perlu lagi minum soda.
2. Mencampur dengan air
Ketika memutuskan berhenti minum soda, biasanya akan terjadi dorongan untuk minum soda yang lebih tinggi. Cobalah campurkan es yang banyak dalam soda hingga komposisi sodanya lebih kecil karena es nanti akan mencair. Dengan begitu konsumsi air yang diminum lebih banyak dibanding sodanya.
3. Ganti dengan minuman lain yang sehat
Setiap kali timbul keinginan minum soda segeralah minum air dingin yang segar atau minuman sehat lainnya seperti susu kedelai, susu rendah lemak, jus buah dan lainnya.
4. Minum teh hijau
Ketika Anda mulai berhenti minum soda maka akan terjadi gejala penarikan dari efek kafein seperti sakit kepala yang cukup sering. Minum secangkir teh hijau di pagi hari bisa meredam gejala pusing yang terjadi.
No comments:
Post a Comment